Pada tahun 2015 anggaran pendapatan
Kabupaten Purbalingga diproyeksikan akan naik sebesar 10,5 persen atau 137,8
milyar. Berdasarkan hasil perhitungan anggaran pendapatan tahun 2015 sebesar RP
1,45 trilyun sedangkan pada tahun 2014 sebesar 1,31 trilyun.
Bupati Purbalingga, Sukento Rido
Marhaendrianto mengatakan kenaikan inibersumber dari pendapatan asli daerah
sebesar Rp 167,7 milyar dana perimbangan sebesar Rp. 895,4 milyar dan
pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 388,3 milyar.
“Kenaikan yang bersumber dari pendapatan
lain-lain, karena adanya kenaikan dana penyesuaian dan otonomi khusus dari
pemerintah pusat dan bantuan keuangan propinsi,” ujar Sukaneto pada saat
penyampaian rencangan kebijakan umum anggaran serta proiritas dan plafon
anggaran sementara (KUA-PPAS) tahun 2015 di ruang rapat paripurna DPRD
Purbalingga, Rabu (22/10)
Dana dimaksud menurut Sukento akan digunakan
untuk membayar sertifikasi guru dan dana transfer dana desa kepada pemerintah
desa sebagai implementasi undang-unfang nomo 6 tahun 2014 tentang desa.
Sedangkan belanja kabupaten Purbalingga pada
tahun 2015 diarahkan pada kebutuhan belanja operasional termasuk belaja
pegawai, penguatan kelembagaan dan keuangan desa, penyelenggaraan pilkada,
peningkatan infrastruktur, peningkatan pelayanan dasar, dan upaya penaggulangan
kemiskinan.
“Anggaran sementara belanja tidak langsung
sebesar Rp 1,034 trilyun dan belanja langsung sebesar Rp 468 milyar,” ujarnya
Belanja pegawai terjadi kenaikan sebesar
11,35 persen atau 56,85 persen dari total APBD. Belanja pegawai akan
dibelanjakan untuk gaji dan tunjangan PNS, sertifikasi guru, uang representasi
pimpinan dan anggota dewan, dan gaji dan tunjangan bupati/wakil bupati.
Belanja langsung lainnya digunakan untuk
belanja bunga Rp 24, 6 juta, belanja hibah sebesar Rp 47,5 milyar, belanja
social Rp 6,6 milyar, belanja bagi hasil Rp 4,33 milyar, belanja keuangan Rp
119,98 milyar, belanja tidak terduga Rp 2 milyar. Belanja hibah akan
digunakan untuk penyelenggaraan pemilu bupati dan wakil bupati sebesar Rp 23,5
milyar, pangadaan tanah untuk jaringan irigasi slinga sebesar Rp 14,17 milyar.
“Secara keseluruhan pembiayaan daerah tahun
2015 mengalami surplus sebesar Rp 51,3 milyar dan akan digunakan untuk menutup
deficit anggaran belanja sebesar Rp 51,3 milyar,” pungkas Sukento.
Posting Komentar