AKBP. Anom Setyadji, S.IK |
Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga memiliki pimpinan baru, AKBP
Anom Setyadji SIK. Anom menggantikan pejabat lama AKBP I Ketut Suwitra
Adyana.
Anom Setyadji sebelumnya menjabat Kapolsek Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sedang I Ketut Suwitra selanjutnya menempati posnya yang baru sebagai Wakil Direktur (Wadir) Obyek Vital (Obvit) Polda Kepulauan Riau (Kepri).
Anom Setyadji sebelumnya menjabat Kapolsek Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sedang I Ketut Suwitra selanjutnya menempati posnya yang baru sebagai Wakil Direktur (Wadir) Obyek Vital (Obvit) Polda Kepulauan Riau (Kepri).
Kedatangan Anom bersama isterinya di Mapolres Purbalingga pada Selasa pagi (14/10) disambut dengan pasukan pedang pora di halaman markas. Selanjutnya, pejabat baru itu langsung memasuki aula untuk mengikuti laporan satuan (lapsat).
Kepada
wartawan Kapolres baru AKBP Anom Setiadji SIK menuturkan, sebagai
pejabat baru akan meneruskan kebijakan-kebijakan pejabat lama dengan
sedikit modifikasi. namun pada prinsipnya polisi berada di tengah-tengah
masyarakat dan harus berkarya dan berbuat. Dengan prinsipnya satu
bekerja, kedua bekerja dan ketiga bekerja.
Semua
potensi yang ada di Polres Purbalingga harus optimal melayani
masyarakat, selain itu juga penegakkan hokum. Ada beberapa kebijakan
yang akan ditempuh dalam rangka membina kamtibmas di Purbalingga. Yang
pertama adalah penyebaran personil di semua sentra kegiatan masyarakat,
baik itu tempat maupun waktu.
Kedua,
ternyata beberapa kejahatan indek harus menjadi perhatian serius. Ada
crime indeks seperti curanmor, curas dan kasus-kasus tunggakan yang
harus segera diselesaikan.
Sementara
dari sisi Laka Lantas di Polres Purbalingga AKBP Anom menyatakan,
karakteristik di Purbalingga disinyalir menjadi penyebab tingginya angka
kecelakaan lalu-lintas. Polisi harus berbuat sesuatu agar kecelakaan
lalu-lintas bisa ditekan.
Terkait suhu politik yang memanas di tingkat nasional, lulusan Akademi
Kepolisian (Akpol) tahun 1994 itu menegaskan, sekecil apapun kemungkinan
ekses pertarungan politik di Jakarta, polisi di daerah selalu
mengantisipasi segala kemungkinan.
Kapolres Baru Roadshow Apel Pagi
Usai dilantik menjadi Kapolres Purbalingga pada 14 Oktober lalu, AKBP
Anom Setyadji getol melakukan kunjungan apel pagi disejumlah SKPD dan
lembaga terkait di Purbalingga. Salah satunya dilakukan di jajaran
Pemkab Purbalingga pada Apel Pagi, Selasa (21/10) yang dirangkai dengan
syukuran pelantikan presiden baru Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Kapolres melaksanakan roadshow apel pagi di Makodim 0702 Purbalingga, Senin (20/10).
“Sebagai
pejabat dan warga baru saya perlu memperkenalkan diri sekaligus
menginformasikan program yang akan kita jalani. Saya datang harus
membawa perubahan menuju kearah yang lebih baik,” katanya usai
pelaksanaan Apel Pagi jajaran PNS Pemkab Purbalingga di halaman Pendapa
Dipokusumo. Apel dipimpin langsung oleh Bupati Sukento Rido
Marhaendrianto.
Dikatakan Anom Setyadji,
sedikitnya ada empat program yang akan dilaksanakan selama dirinya
menjadi orang nomor 1 di jajaran Polres Purbalingga. Dia berjanji akan
menempatkan lebih banyak polisi yang berada dilapangan, disesuaikan
dengan kondisi yang ada. Seperti di Alun Alun saat malam Minggu.
Disamping itu, program kedua adalah mendorong anggota intelijen dan
babin kamtibmas Polsek agar makin bisa bersinergi dengan perangkat
wilayah, seperti kades, lurah, perangkat dan camat.
“Ini
menjadi penting karena wilayah Purbalingga cukup luas sehingga anggota
polisi harus bisa menyentuh masyarakat sampai pada lapis bawah,” tandas
Anom yang sebelumnya menjabat Kepala Polsek Tanah Abang, Polda Metro
Jaya.
Program ketiga, lanjut Anom,
kehadiran polisi harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jangan
sampai masyarakat justru tidak merasakan manfaatnya. Karena itu, Dia
meminta anggota untuk mengendalikan hal-hal yang meresahkan masyarakat.
“Perampokan toko emas tidak boleh terjadi lagi. Pembunuhan juga tidak
boleh terjadi lagi,'' tuturnya.
Hal lain
yang menjadi perhatian Kapolres adalah angka kecelakaan lalu lintas
yang masih tergolong tinggi. Pencegahan terhadap lakalantas terus
menjadi prioritas polisi. Sebab dalam 1 bulan belum tentu ada orang
meninggal karena dianiaya. Tetapi dalam 1 bulan yang sama, tandasnya,
kecelakaan bisa merenggut nyawa seseorang, minimal muncul kerugian
materi.
“Ini harus menjadi perhatian
bersama. Jika polisi tidak peduli atau tidak bertindak tegas dalam
menjalankan aturan maka akan lebih banyak warga Purbalingga yang mati
sia-sia di jalan, minimal menderita kerugian materi,” tandasnya.
Posting Komentar